Konsel-detikfajar.com-– Owner PT. Arsa Mega Pratama selaku pemilik Galangan Kapal, Samsul Bahri mengaku jika semua perizinan usaha miliknya telah memiliki kelengkapan sesuai peraturan perundang-undangan.dikutip dari laman Kongkritnewssultra.com
Hal ini ia utaran kepada Kongkritnewssultra.com saat ditemui, Kamis (19/1/2023). Pria yang akrab disapa Samsul ini mengatakan bahwa galangan kapal merupakan suatu tempat yang dibuat khusus dan dilengkapi berbagai fasilitas untuk mendukung proses pembuatan, perbaikan dan perawatan kapal.
“Karena pengembangan galangan kapal di Desa Tanjung Tiram Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Provinsi Sulawesi Tenggara sejalan dengan tekad pemerintah daerah maupun pemerintah pusat dalam upaya mewujudkan tol laut, sehingga diharapkan terciptanya kelancaran arus logistik yang lebih efisien. Khususnya bagi sektor industri. Dengan efisien, bisa lebih menekan biaya logistik,” sebut dia.
Selaku owner PT. Arsa Mega Pratama pemilik Galangan Kapal, Samsul menjelaskan bahwa mengenai perizinannya sudah lengkap dan sudah sesuai prosedur undang-undang yang berlaku. “Kami tidak mungkin melakukan aktifitas kalau tidak lengkap”.
“Kami juga sudah keluar izin operasionalnya dan saya kemarin dapat penghargaan perizinan paling lengkap, oleh karena itu saya tidak mau bertindak sembarangan,” ujar Syamsul Bahri.
Meski Syamsul mengaku usahanya tersebut baru berjalan kurang lebih satu tahun, namun dirinya sudah mengurus perizinannya terlebih dahulu guna kelengkapan.
“Tidak ada alasan apapun dan itu saya harus lengkapi. Oleh karena itu saya sudah antisipasi yang namanya melanggar dan saya tidak mau bekerja jika tidak lengkap,” ujarnya lagi.
Saat ditanya terkait lapangan pekerjaan Syamsul Bahri mengatakan dalam lapangan pekerjaan pihaknya melibatkan masyarakat lokal untuk tenaga kerjanya.
“Sudah pasti kita libatkan masyarakat setempat. Karena itu menjadi prioritas, coba tanya-tanya disana itu ada ring satu, ring dua dan itu semua non skil, semuanya tenaga lokal mulai dari security sampai pekerja logistik, dan pekerja umum, makanya kita proritaskan,”sebutnya.
Selama ada galangan kapal, menurut Syamsul, mereka (warga setempat-red) sangat mensuport, adapun mengenai tenaga ahli pihaknya memilih tenaga berpendidikan dari sekolah perkapalan.
“Untuk tenaga ahlinya kita ambil dari Makassar sampai pulau Jawa. Terkait pembangunan galangan kapal yang ada di Sultra kita mau membuat sejarah bahwa galangan kapal yang berkedudukan di Desa Tanjung Tiram itu paling pertama pembuatan galangan kapal di tempat kami,” imbuhnya.
Lanjut dia, meski demikian hal ini akan menjadi sejarah pembangunan galangan kapal, sehingga pada waktu dekat ini kami akan melaksanakan peletakan lunas dengan KSOP Perhubungan.
“Harapan saya di Kabupaten Konsel baru kita yang membuat galangan kapal yang pertama, maka dari itu pembuatan kapal atau perbailan kapal jangan selalu dibuat di Batam. Karena selama ini para pemilik kapal taunya mereka ada di Batam makanya kita harus tunjukan jika Sultra itu juga punya galangan yang ada di Indonesia Timur,” urainya.
“Bahkan dari Makassar lari kesini karena kita mempunyai tenaga ahli yang professional, makanya kami tunjukkan sejarah bahwa di Kabupaten Konsel Sulawesi Tenggara sudah memiliki galangan kapal,” tutupnya.Red(Usman)